The Nokdu Flower, Kisah Konflik Politik Korsel di Abad ke-19

The Nokdu Flower, Kisah Konflik Politik Korsel di Abad ke-19
The Nokdu Flower. Foto: Soompi

jpnn.com - The Nokdu Flower -atau bunga kacang hijau, dalam bahasa Korsel- menceritakan Revolusi Petani Donghak, revolusi penting di akhir abad ke-19.

Dalam perpecahan tersebut, dua kubu berperang. Barisan petani Donghak alias agama timur melawan tentara Korea-Joseon. Kedua kubu dipimpin kakak beradik dari keluarga Baek, salah satu jajaran bangsawan penting di era Dinasti Joseon.

Kubu petani Donghak dipimpin Baek Yi-kang (Jo Jung-suk), anak tertua dari keluarga tersebut. Meski merupakan pewaris utama, posisi Yi-kang dipandang sebelah mata. Sebab, dia merupakan anak hasil perselingkuhan. Ibu Yi-kang adalah pelayan. Dia dianggap aib, bahkan oleh ayahnya sendiri. Hal itu membuatnya membangkang, memilih memusuhi keluarga Baek yang dikenal dekat dengan pemerintah yang berkuasa.

Kondisi berbeda dialami Baek Yi-hyun (Yoon Shi-yoon), adik tirinya. Yi-hyun menjalani hidup bak yangban (bangsawan Joseon) lainnya. Dia mengenyam pendidikan tinggi di Jepang plus amat beretika. Meski demikian, dia tetap menghormati sang kakak.

Di antara hiruk pikuk dua saudara dan dua kubu, ada Song Ja-in (Han Ye-ri). Ja-in disegani lantaran kharisma dan kekayaannya. Dia punya dua bisnis besar, usaha dagang Jeonjoo Yeokak dan sebuah penginapan. Meski dikenal berhati besi, Ja-in tetap peduli pada sekitarnya.

The Nokdu Flower menjanjikan kisah sageuk yang penuh konflik, baik antarkarakter maupun peperangan. Penulis naskah Jung Hyun-min juga cermat menyampaikan latar belakang cerita. Perkenalan kisah dibuat nyata. Bahkan, nyaris akurat lantaran amat mirip dengan kisah asli (minus tiga tokoh utama yang murni fiksi).

Hyun-min juga puas dengan pemilihan cast utama di serial tersebut. Sebelum serial digarap, dia sudah mematok nama Jung-suk, Shi-yoon, serta Ye-ri. "Rasanya, tim casting bisa membaca pikiranku. Cast bayanganku jadi nyata. Setiap karakter hidup lewat akting ketiganya," ungkapnya.

Kombinasi kisah dan cast apik itu membuat The Nokdu Flower dapat rating solid. Mengutip AGB Nielsen, rata-ratanya 8,2 persen. (Soompi/c25/fam)


The Nokdu Flower -atau bunga kacang hijau, dalam bahasa Korsel- menceritakan Revolusi Petani Donghak, revolusi penting di akhir abad ke-19.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News