Tianneng Pengin Bangun Fasilitas Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

Tianneng Pengin Bangun Fasilitas Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
Ilustrasi baterai motor listrik. Foto: pertamina/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Tianneng Group memiliki keinginan untuk membangun fasilitas daur ulang baterai kendaraan listrik (battery recycle facility), di Indonesia.

Rencana itu sebagai wujud dukungan keberlanjutan ekosistem energi hijau di tanah air.

"Rencana ini sebagai peluang berkesinambungan dalam pengembangan sumber daya baterai yang masuk energi hijau dan berkelanjutan, pembangunan ekonomi dan sosial regional, dan juga akan mendorong pertukaran ekonomi dan sosial antara Tiongkok dan Indonesia," ujar Vice President of Tianneng Group, Jack Yang dalam siaran pers, Selasa.

Produsen baterai asal China itu memiliki tiga bisnis utama, yaitu sistem baterai energi baru (new energy battery systems), resource recycling, dan modern service industry.

Hingga saat ini, Tianneng Group telah memiliki sekitar 17 basis produksi di 7 provinsi di Tiongkok, fasilitas R&D baterai dan tenaga terbarukan.

Memiliki lebih dari 130 anak perusahaan dengan 30.000 karyawan yang menjadikan Tianneng Group menjadi salah satu raksasa di industri tersebut.

Di negara asalnya, perusahaan itu juga telah memiliki lima recycling facility di China dengan kapasitas recycle lithium battery mencapai 120.000 ton per tahun dan kapasitas recycle lead-acid battery mencapai 1 juta ton per tahun, setara dengan pengurangan 11,2 juta ton batu bara tiap tahunnya.

"Ekspansi Tianneng Group di Indonesia tentunya tidak hanya sebatas sebagai produsen baterai saja, tetapi kami akan membuka peluang kerja sama dengan industri lokal Indonesia dalam hal memperkuat jaringan distribusi untuk produk baterai SLA, lithium-ion dan sodium-ion," ungkap dia.

Tianneng Group memiliki keinginan untuk membangun fasilitas daur ulang baterai kendaraan listrik (battery recycle facility), di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News