Tiba-tiba Adian Napitupulu Membuat Daftar Nama Aktivis Mahasiswa Diculik, Ditembak

Tiba-tiba Adian Napitupulu Membuat Daftar Nama Aktivis Mahasiswa Diculik, Ditembak
Adian Napitupulu saat wawancara dalam program Ngomongin Politik (NGOMPOL) JPNN.com. Foto: Fais Nasruloh

jpnn.com, JAKARTA - Aktivis'98 Adian Napitupulu membuat catatan kecil berkaitan dengan 22 tahun Gerakan Reformasi, Selasa (19/5).

Dalam tulisannya, Sekjen Persatuan Nasional Aktivis (PENA) 98 itu membuat komparasi antara perjuangan aktivis'98 dengan aktivis 66.

Tulisan tersebut diberi judul 'Generasi Yang Tak Diinginkan', sebuah perbandingan antara yang disayang dan yang dibuang.

Politikus PDI Perjuangan ini mengawali tulisannya dengan menceritakan peristiwa yang terjadi pada 1966 lalu.

Suatu hari, gemuruh truk militer dan panser meraung, membelah jalan berdebu mengangkut mahasiswa untuk berdemonstrasi.

Dalam rangkaian peristiwa dari zaman bergolak itu, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Arief Rachman Hakim dan mahasiswa Unversitas Parahyangan (Unpar) Julius Usman tertembak dan meninggal dunia.

Tidak lama kemudian melalui ketetapan MPRS no XXIX tanggal 5 Juli 1966, Arif Rachman Hakim ditetapkan sebagai Pahlawan Ampera dan kemudian menjadi salah satu nama jalan di Kota Depok.

Sementara Julius Usman juga di tetapkan sebagai Pahlawan Ampera oleh Pangdam VI Siliwangi Mayjen H.R Dharsono lalu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung.

Politikus PDIP Adian Napitupulu menyebut sejumlah nama aktivis mahasiswa yang diculik dan ditembak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News