Tidak Ada yang Istimewa dengan Isu Reshuffle Kabinet, Masyarakat tak Kaget Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Isu reshuffle kabinet kembali mencuat ke publik di berbagai media massa nasional belakangan ini.
Itu itu muncul setelah Presiden Jokowi bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta pada pekan lalu,.
Hal itu menimbulkan berbagai macam persepsi masyarakat.
Menanggapi isu itu, Sekjen ormas Rekonsiliasi Masyarakat (Rekat Indonesia) Heikal Safar mengatakan tak ada yang istimewa dengan kabar reshuffle tersebut.
Menurutnya, Presiden Jokowi dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh hanya menggelar pertemuan biasa.
"Seluruh anggota dan pengurus Ormas Rekonsiliasi Masyarakat (Rekat) Indonesia serta elemen anak bangsa lainnya di seluruh Indonesia, pastinya sudah terbiasa di era pemerintahan Presiden Jokowi ini, selalu saja ada gonta- ganti maupun bongkar pasang ataupun perombakan para menteri - menterinya," ujar bakal calon Wali Kota Bekasi 2024 itu di kantornya sekitar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/2).
Menurut Heikal, justru Presiden Jokowi yang saat ini menghadapi pilihan cukup dilematis sedangkan rakyat di seluruh Indonesia saat ini sudah sangat terbiasa menghadapi situasi politik demikian.
Menurutnya, ada beberapa alasan Presiden Jokowi berada pada posisi yang cukup dilematis dalam isu reshuffle kabinet tersebut.
Ada beberapa alasan Presiden Jokowi berada pada posisi yang cukup dilematis dalam isu reshuffle kabinet.
- Heikal Safar Minta Pihak yang Kalah di MK Legawa Terima Kemenangan Prabowo-Gibran
- Heikal Safar: Prabowo Subianto Memiliki Rasa Nasionalisme yang Tinggi
- Heikal Safar Berharap AHY Bisa Memberantas Mafia Tanah yang Merajalela
- AHY jadi Menteri adalah Apresiasi Politik Jokowi, Ban Serep
- Komentar Muzani soal AHY Bakal jadi Menteri
- Besok Reshuffle Kabinet: AHY jadi Menteri ATR, ya Pak Jokowi?