Tiga Bulan Bisa Keliling Eropa tanpa Biaya

Tiga Bulan Bisa Keliling Eropa tanpa Biaya
Ilia Sumilfia Dewi (kanan), Eko Nur Syah Hidayat (tengah), dan Juliet (kiri) di Plaza Semanggi, Jakarta, (19/1). Foto: M. Salsabyla/Jawa Pos

Eko mengaku aktivitasnya di asosiasi itu bertujuan untuk memperluas pergaulan. "Awalnya saya kaget ketika bertemu para peserta konferensi Esperanto di Australia kemarin. Misalnya, mereka coba memeluk dan mencium saya. Tapi, saya akhirnya sadar bahwa itu budaya mereka. Saya sih senang bisa tahu itu," ungkapnya. (*/c5/ari)


BAHASA adalah identitas bangsa. Namun, lain cerita dengan bahasa Esperanto, bahasa internasional tanpa embel-embel negara. Bahasa yang sempat dianggap


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News