Tiga Guru Ini Hebat, Inovatif, Inspiratif...

Tiga Guru Ini Hebat, Inovatif, Inspiratif...
Tiga guru yang diundang Microsoft Indonesia untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2016. Foto: Mesya Muhammad/JPNN

Sementara Betty Sekarasih Hadi Yani dengan e-book dan Endah Susanti berhasil memanfaatkan  e-rapport untuk memudahkan proses mamasukan dan analisa nilai siswa. 

Sekalipun bukan berasal dari daerah perkotaan, ketiga guru ini berhasil menembus permasalahan infrastruktur untuk menjadi contoh inspiratif bagaimana guru Indonesia dapat memanfaatkan teknologi dalam membangun sistem belajar mengajar yang lebih interaktif‎.

"Guru dan murid bisa melihat Candi Borobudur secara virtual. Saya pun bisa menjelaskan sejarah, stupa, dan relief Candi Borobudur. Hasilnya mereka sangat antusias dengan metode ini. Pertanyaan yang diajukan lebih banyak daripada kelas tatap muka. Proses belajar mengajar pun menjadi lebih interaktif," beber Eko.

Diakuinya tidak semua guru yang melek teknologi. Namun, karena ada kemauan, Eko pun mau saja meluangkan waktunya mengajari guru-guru lainnya. Saat ini sudah 12 sekolah yang tersebar di wilayah Sulawesi, Jateng, Jatim, dan Jabar ikut dalam kelompok belajar virtual. 

"Untuk menjadi guru virtual, kita harus banyak tahu karena biasanya yang ditanya siswa beragam. Alhamdulillah cara pembelajaran seperti ini lebih efisien karena waktunya maksimal dua jam dan anggarannya sedikit," ucapnya.

Sementara Endah mengungkapkan, e-rapport membantu para guru di SMAN 2 Playen Gunung Kidul untuk memasukkan nilai siswa-siswi‎ lebih efisien. Karena sebelumnya, mereka memasukkan nilai siswa secara bergantian dengan guru lain karena sarana dan prasarana terbatas.

"Kami hanya membutuhkan waktu lima sampai 10 menit untuk memasukkan nilai siswa di mata pelajaran tertentu dengan menggunakan gadget masing-masing," tandas Endah.

E-rapport ini sudah dikembangkan dua seko‎lah SMP dan SMA di Gunung Kidul. Sebagai pilot project, seluruh guru dan siswa sudah akrab dengan teknologi. Apalagi Microsoft memberikan program Office 365 ditambah bantuan perangkat komputer serta laptop dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News