Tiga Kendala ini Kerap Muncul dalam Menyalurkan Pupuk Bersubsidi
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan, bukan perkara mudah bagi perseroan untuk menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani.
Kata Aas, ada beberapa kendala yang kerap timbul di lapangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi.
Seperti masih ada petani yang belum terdaftar dalam RDKK sehingga tidak memperoleh jatah pupuk bersubsidi.
Kemudian alokasi yang terbatas untuk daerah tertentu, dan masih ada petani yang belum melaksanakan pemupukan berimbang.
"Pola pemupukan yang dianjurkan pemerintah saat ini adalah 5:3:2, yaitu 500 kg pupuk organik, 300 kg pupuk NPK dan 200 kg pupuk urea untuk setiap hektar lahan," ujar Aas dalam siaran persnya, Sabtu (20/8).
Meski begitu, ia menegaskan bahwa stok pupuk subsidi masih aman hingga lima bulan ke depan, untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Di mana saat ini total stok pupuk bersubsidi untuk NTB per 16 Agustus 2016 sebanyak 69.770 ton.
"Angka ini mencapai lebih dari sepuluh kali lipat dari ketentuan stok Pemerintah, yaitu 5.325 ton," tegasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan, bukan perkara mudah bagi perseroan untuk menyalurkan pupuk bersubsidi kepada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Alcon Hadirkan PRECISION1, Lensa Kontak Dengan Kenyamanan Hingga 16 Jam
- Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Beberkan Upaya Pemerataan Energi di Indonesia
- Trafik Data Indosat Ooredoo Hutchison Melonjak Hingga 17% Sepanjang Idulfitri
- Ini Satu-Satunya Popok Celana All in 1 Skin Care, Mengandung Coconut Oil & Mampu Cegah Ruam 12 Jam
- Menko Airlangga Ungkap Kebijakan Anti-Deforestasi Ditolak Kelompok Bipartisan AS
- Starventure Hadir di Indonesia, Buka Jalan Bagi Bisnis & Startup Tahap Awal