Tiga Menteri Sambut Kapal Pesiar Pacific Eden di Tanjung Benoa Bali

Tiga Menteri Sambut Kapal Pesiar Pacific Eden di Tanjung Benoa Bali
Pacific Eden. Foto: cruise advice

"Tolong segera dideregulasi, dibuat kebijakan yang cepat untuk mengatasi hal tersebut, buat National Cruise Tourism Strategy," katanya.

Luhut berjanji akan segera membereskan semua problematika di Pelindo III itu, agar bisa mendatangkan cruise lebih banyak lagi. Dia mengingatkan semua pihak agar bekerja sama untuk menyelesaikan masalah dan memperbaiki pernak-pernik hambatan. "Kerjasama antar Kementerian, Pemerintah Daerah, dan lembaga terkait lainnya harus terus bersinergi," tuturnya di lantai 7 Kapal Pesiar berwarna biru tua itu.

"Semua peraturan yang tidak masuk akal dan mempersulit harus di deregulasi. Benoa ini akan dibangun terminal cruise bertaraf internasional, untuk persiapan IMF-World Bank Annual Meeting pada Oktober 2018 yang akan dihadiri oleh 13.000 sampai 18.000 peserta dari 189 negara," kata Luhut.

Menko Luhut menjelaskan, ke depan Bali bisa dijadikan destinasi Fly and Cruise. Terbang ke Bali, lalu sailing dengan yacht mereka ke berbagai pulau di tanah air. Setelah selesai, menjelajahi pulau-pulau indah di Lombok sampai Labuan Bajo, Wakatobi, kembali ke Bali dan terbang ke negaranya lagi.

Mimpi Luhut adalah menjadikan Bali sebagai tempat para jet-setter dan orang-orang superkaya dunia.

Menpar Arief Yahya menambahkan cruise di Indonesia menurun jumlahnya, dari 400 calls menjadi 350 calls tahun 2016. "Tetapi jumlah penumpangnya bertambah, dari 200 ribu 2015 naik 260 ribu tahun 2016. Itu menunjukkan cruise yang bergerak ke Indonesia itu ukurannya lebih besar, dari small size ke medium dan big size," jelas Arief Yahya.

Untuk cruise, lanjut Menpar Arief, Indonesia itu hanya mendapatkan 1 juta wisman, nilai devisanya USD 1 Miliar. Angka itu terlalu kecil dibandingkan potensi Indonesia senagai negara Bahari atau Maritim. "Bandingkan dengan Malaysia, yang sudah 8 juta wisman, kita terlalu kecil kalau hanya 1 juta. Maka proyeksi kami akan menjadi 4 juta wisman atau USD 4," katanya.

Group Carnival Corporation & PLC ini, memiliki 10 brand kapal pesiar dan 100 kapal, dan mengangkut lebih dari 10 juta wisatawan. Carnival juga mengagregat kapal-kapal besar, seperti AIDA, Carnival, Cunard, Holland America Line. fathorn, P&O Cruise, Princess Cruises & Seabourn.

BENOA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo tak mau setengah-setengah menjadikan pariwisata sebagai core economy bangsa. Sebagai salah satu bentuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News