Tiga Siswa SD Papua Ciptakan Perangkat Simulator Kemudikan Mobil

Terinspirasi Anak-Anak yang Main Game Balapan

Tiga Siswa SD Papua Ciptakan Perangkat Simulator Kemudikan Mobil
INOVATIF: (Dari kiri-ke kanan) Stepanus Defi Mahaze, Petrus Mbuan, dan Silvester Jakfu memeragakan cara mengemudi simulator yang mereka buat sendiri di laboratorium Surya Research and Education Center, Serpong (2/10). Foto : Hilmi Setiawan/Jawa Pos
"Setir mobil ini dibelikan Pak Guru di pasar loak. Harganya sekitar Rp 50 ribu," katanya.

 

Dia memperkirakan, biaya yang dihabiskan untuk membuat alat tersebut tak lebih dari Rp 500 ribu. Tentu saja, jumlah itu belum termasuk satu unit monitor dan sebuah laptop untuk menyimpan software simulator mengemudi.

 

Perangkat simulator itu selesai menjelang Lebaran lalu dan sejauh ini bisa dioperasikan dengan baik. Sayangnya, alat tersebut belum dilengkapi suara deru mobil agar tambah seru. "Penambahan audio memang menjadi rencana pengembangan alat ini," jelas Petrus Mbuan.

 

Yang menarik, pemakai simulator ini akan diuji kemampuan mengemudi dengan menjawab tiga pertanyaan yang muncul menjelang garis finis. Semua tentang rambu-rambu lalu lintas. Yakni, rambu belok kanan dan batas kecepatan maksimal 5 km/jam.

 

Di tengah ramainya kasus dugaan korupsi pengadaan simulator ujian SIM Korlantas Mabes Polri, tiga siswa SD asal Papua menciptakan alat simulasi mengemudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News