Tiga Teroris Kabur Diyakini Kembali Lancarkan Aksi
Menurut Mardigu, kalau Tifatul tidak bersedia melakukan pemblokiran, sikap tersebut patut dipertanyakan. Karena langkah-langkah intelijen maupun pemberantasan yang dilakukan pihak berwenang selama ini, sia-sia belaka selama para oknum teroris dapat dengan mudah terus berkomunikasi satu dengan yang lain.
Saat ditanya bagaimana dengan pengamanan terhadap para narapidana terorisme di penjara-penjara yang tersebar di seluruh Indonesia, Mardigu juga menyatakan hal senada.
Menurutnya, tidak cukup hanya wacana dengan pengetatan. Namun diperlukan langkah nyata yang sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah. Caranya, membuat penjara khusus bagi tahanan terorisme di sebuah pulau.
“Di Indonesia ini kan terdapat sangat banyak pulau. Nah tempatkan saja mereka (tahanan terorisme ataupun penjahat ekstra ordinary lainnya) di situ. Di pulau itu jangan ada akses komunikasi sama sekali, jadi benar-benar terputus akses informasinya. Kalau ini dilakukan, saya kira nggak perlu juga pengetatan penjara-penjara,” katanya. (gir/jpnn)
JAKARTA – Pengamat terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo menilai peristiwa larinya tiga tahanan terorisme dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sosok Misterius Tikam Imam Musala, Polisi Bentuk Tim Khusus
- Jangan Ditiru, 2 Orang Oknum ASN Ditangkap Saat Pesta Narkoba
- 3 Pelaku Begal Dalang Kematian Pria di Kali Sodong Ditangkap, Bravo, Pak Polisi
- Polisi Gulung Tiga Kelompok Pelaku Curanmor di Karawang
- Guru Honorer di Pesantren Jayapura Cabuli 5 Santrinya
- Polsek, Polres, Polda Metro Jaya Buru Pelaku Penikaman Imam Musala di Kebon Jeruk