Tiga Warga Prancis Dibebaskan Al Qaeda

Tiga Warga Prancis Dibebaskan Al Qaeda
Tiga Warga Prancis Dibebaskan Al Qaeda
MUSCAT - Di tengah krisis politik yang melanda Yaman, pemerintah Prancis sukses bersepakat dengan militan Al Qaeda. Hasilnya, tiga pekerja sosial Negeri Anggur itu bebas setelah lebih dari lima bulan menjadi sandera. Kemarin (14/11), tiga korban penculikan tersebut dikabarkan sudah tiba di Oman.   

Tiga warga Prancis yang terdiri atas dua perempuan dan seorang laki-laki itu tiba di pangkalan udara Al-Seeb di dekat Kota Muscat setelah menempuh perjalanan dengan pesawat militer dari Kota Salalah. Militan Al Qaeda memang membebaskan ketiganya di kota yang berjarak sekitar 1.000 kilometer dari Muscat itu. Sebab, kota di sebelah selatan itu berbatasan langsung dengan Yaman.

Begitu turun dari pesawat, ketiganya langsung disambut oleh sejumlah pejabat Oman dan perwakilan pemerintah Prancis. "Mereka baik-baik saja dan cukup sehat," kata Ahmed al-Souraimeh Ferid Ben, pebisnis Yaman yang terlibat langsung dalam proses negosiasi dengan Al Qaeda. Kemarin, pria yang sejak 1990an menetap di Oman tersebut ditunjuk sebagai pendamping tiga warga Prancis itu selama perjalanan.

Duta Besar Prancis untuk Oman, Malika Berak, merupakan salah satu pejabat yang ikut menyambut kedatangan tiga korban penculikan tersebut. Berbeda dengan penampilan ketiganya saat dilaporkan hilang pada 28 Mei lalu, tiga warga Prancis yang tak disebutkan namanya itu terlihat kurus dan kuyu. Bahkan, wajah satu-satunya pria yang menjadi korban penculikan itu sudah dipenuhi brewok.

MUSCAT - Di tengah krisis politik yang melanda Yaman, pemerintah Prancis sukses bersepakat dengan militan Al Qaeda. Hasilnya, tiga pekerja sosial

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News