Tiket Terbang Keliling Australia Tanpa Mendarat Laris Terjual dalam 10 Menit

Tiket Terbang Keliling Australia Tanpa Mendarat Laris Terjual dalam 10 Menit
Sydney Opera House and boats on Sydney Harbour lit up for Vivid Sydney, May 22, 2015. (Vivid Sydney)

"Banyak orang tampaknya memang rindu untuk terbang dan merasakan penerbangan."

Dalam penerbangan selama tujuh jam, penumpang akan dibawa melihat tempat wisata ikonik di Australia, seperti Great Barrier Reef atau Uluru, yang sekarang masih ditutup karena pembatasan perbatasan negara bagian masih diberlakukan.

Dari ketinggian 4 ribu kaki, para penumpang juga akan bisa melihat tempat wisata seperti Kata Tjuta, Byron Bay, Bondi Beach dan Sydney Harbour.

Kapten David Summergreene akan menjadi pilot penerbangan yang akan dilakukan 10 Oktober dan ia mengatakan "senang sekali" bisa terbang lagi setelah beberapa bulan tidak terbang.

"Ini akan mengingatkan saya ke masa dulu di awal saya belajar terbang, dengan pesawat ringan terbang rendah," katanya.

Tiket Terbang Keliling Australia Tanpa Mendarat Laris Terjual dalam 10 Menit Photo: Penerbangan akan diakhiri dengan mengitari Sydney Harbour Bridge dan Opera House. (Graeme Powell, file photo: ABC)

 

CEO Qantas, Alan Joyce mengatakan penerbangan "Great Southern Land" merupakan salah satu usaha untuk perusahaannya bertahan sejauh ini.

"Penerbangan ini berarti kerja bagi staf, yang tentu lebih bersemangat dibandingkan yang lain untuk bisa melihat pesawat terbang lagi di udara," katanya.

Industri penerbangan dan hotel ada dua sektor yang termasuk paling terkena dampak akibat pembatasan pergerakan internasional di banyak negara saat pandemi COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News