Tim AMIN Sebut Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Lebih Buruk dari Kebijakan Kolonial

Tim AMIN Sebut Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Lebih Buruk dari Kebijakan Kolonial
Balai Kota DKI Jakarta. Foto: dok JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Jubir Timnas Anies-Muhaimin (AMIN), Marco Kusumawijaya menyebut penunjukan gubernur Jakarta oleh presiden lebih buruk dari kolonialisme.

“Semangat pengendalian ini menurut saya lebih buruk dari kolonialisme. Kita sebagai orang Jakarta didiskriminasi. Kenapa provinsi-provinsi lain boleh memilih gubernurnya, Jakarta tidak? Kenapa harus didiskriminasi?” terang Marco dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Kamis (7/12).

Marco mencontohkan, saat ini ketika provinsi-provinsi dipimpin plt, ketika ditanya ada permasalahan apa, dia belum tahu.

“Kita ini penduduk Jakarta yang maju pesat, setidak-tidaknya sebelum plt, tiba-tiba mau buat apa-apa harus tanya ke presidennya di Kalimantan. Kalau itu jadi. Harus tanya ke sana. RUU yang ingin menunjuk gubernur ini semangatnya adalah semangat ingin mengendalikan. Bukan semangat ingin mendorong pertumbuhan,” lanjut Marco.

Dia juga mengingatkan bahwa salah satu semangat Reformasi 1998 adalah desentralisasi kewenangan. Karena itu, dia menganggap wacana ini sangat berbahaya.

“Sebetulnya sejak zaman Belanda 1903, sudah ada desentralisasi. Daerah-daerah merasa lebih bisa berkembang lebih cepat dan lebih sesuai potensi kami, kalau keputusan-keputusan penting bisa kami putuskan sendiri. Tidak harus menunggu keputusan pusat. Itu semangat yang sama di tahun 1998,” ujar dia. (jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Menurut jubir timnas AMIN warga Jakarta yang sudah maju pesat dan berpendidikan tinggi didiskriminasi oleh kebijakan penunjukan gubernur oleh presiden


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News