Tim Baru Meluncur, Laka Lantas Menurun
Adewira menjelaskan, tujuan tim HCL memang mengurangi kejadian laka yang mengakibatkan MD (meninggal dunia).
''Terutama memang yang MD dan luka berat. Misalnya, yang mengakibatkan disabilitas secara permanen," tegas perwira dengan dua melati di pundak tersebut.
Ada satu fakta menarik dari data yang dikumpulkan Satlantas Polrestabes Surabaya.
Korban laka ternyata didominasi pengendara berusia di atas 31 tahun.
Padahal, selama ini sering berkembang anggapan bahwa anak mudalah yang rawan menjadi korban laka.
Sebab, anak muda identik dengan kebut-kebutan dan pelanggaran rambu lalu lintas.
''Sepertinya sekarang umur tidak menentukan labil tidaknya seseorang," kata Adewira, lantas tertawa.
Setelah HCL terbentuk, statistik laka lantas berubah. Terjadi penurunan angka laka. Bedanya lagi, mayoritas korbannya berumur 21 hingga 30 tahun.
Tim Hoofdbureau Cegah Laka (HCL) Satlantas Polrestabes Surabaya baru bekerja selama seminggu tapi hasilnya terlihat cukup positif. Buktinya, jumlah
- Kronologi Kecelakaan di Trans Kalimantan yang Menewaskan Penumpang Sedan Ford Laser
- Ngebut di Tol Pekanbaru-Dumai, Honda CRV Hantam Truk, Tiga Orang Tewas
- Mobil Ambulans Bawa Rombongan Halalbihalal Terguling di Tulungagung
- Dirut Jasa Raharja Ungkap Efektivitas Program Keselamatan & Penanganan Kecelakaan Mudik 2024
- Kecelakaan di Jambi Menurun Selama Operasi Ketupat 2024
- Bus ALS Terguling di Jalan Lintas Bukittinggi-Padang, 1 Penumpang Meninggal Dunia