Tim Ilmuwan Temukan Gelombang Gravitasi yang Sempat Diprediksi Einstein

Tapi gelombang gravitasi, yang membawa informasi tentang sumber mereka dan kurang dipengaruhi oleh gas dan debu, akan membuat manusia "melihat" alam semesta dalam fokus yang lebih tajam.
Pada tahun 1915, Einstein - sebagai bagian dari Teori Umum Relativitas - memprediksi gelombang gravitasi akan diproduksi dalam peristiwa yang sangat keras seperti tabrakan antar lubang hitam atau bintang neutron. Tapi mereka tak pernah diamati secara langsung sampai sekarang.
Pada tanggal 14 September tahun lalu, para ilmuwan yang bekerja di observatorium LIGO –terpisah 3000 km di Livingston, Louisiana dan Hanford Washington -secara bersamaan mendeteksi getaran dari dua lubang hitam yang berputar cepat –salah satunya sekitar 29 kali massa Matahari dan lainnya sekitar 36 kali dari massa Matahari -ketika mereka berputar bersama-sama dan bergabung ke dalam lubang hitam tunggal.
Lubang hitam itu mengeluarkan semburan gelombang gravitasi yang melakukan perjalanan melalui alam semesta dengan kecepatan cahaya, menyebabkan segala sesuatu di jalur mereka bergetar secara simultan.
Gelombang gravitasi: musiknya alam semesta
Ada 56 ilmuwan Australia dalam tim LIGO Advanced, yang temuannya dipublikasikan dalam jurnal ‘Physical Review Letters’.
Kontribusi ilmuwan Australia tersebut telah didukung sejak tahun 2002 oleh hibah pemerintah senilai lebih dari 18 juta dolar (atau setara Rp 180 miliar) melalui Dewan Penelitian Australia.
Kepala Dewan tersebut, yakni Profesor Aidan Byrne, mengatakan, penemuan itu "mendorong batas-batas pengetahuan dan teknologi".
Sebuah tim ilmuwan internasional mengumumkan bahwa riak kecil di struktur ruang-waktu yang dikenal sebagai gelombang gravitasi –yang pertama
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina