Tim Kesehatan Kogasgabpad Sosialisasi Covid-19 Melalui Udara

Tim Kesehatan Kogasgabpad Sosialisasi Covid-19 Melalui Udara
Tim Kesehatan Kogasgabpad TNI AD, TNI AL, TNI AU Operasi Bantuan Kemanusiaan Natuna melaksanakan sosialisasi Covid-19 melalui udara pada acara “Opini Pagi Hari” di Stasiun RRI Ranai, Natuna, Jumat (20/3). Foto: Puspen TNI

jpnn.com, NATUNA - Tim Kesehatan Komando Gabungan Tugas Terpadu (Kogasgabpad TNI AD, TNI AL, TNI AU) Operasi Bantuan Kemanusiaan Natuna melaksanakan sosialisasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) melalui udara pada acara “Opini Pagi Hari” di Stasiun RRI Ranai, Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (20/3/2020). Tim Kesehatan Kogasgabpad ini diketuai oleh Danyonkes 1 Marinir Letkol Laut (K) drg. Muh. Arifin.

Muh. Arifin mengatakan infeksi Covid-19 pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2019. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan baik ringan ataupun berat. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke banyak negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.

“Infeksi Virus Corona bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat seperti demam tinggi, batuk berdahak, sesak napas, dan nyeri dada, tetapi saat ini berkembang menjadi asymtomatis (tidak bergejala), tanpa suhu badan naik, tanpa batuk atau flu,” ungkapnya.

Dia menjelaskan bahaya Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, orang yang sedang sakit kronis sebagai penyerta, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Menurutnya, seseorang dapat tertular Covid-19 melalui berbagai cara. Di antaranya tidak sengaja menghirup percikan droplet dari bersin atau batuk penderita positif Virus Corona.

Selain itu, memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita Virus Corona, kontak jarak dekat 1 meter dengan penderita Covid-19 misalnya bersentuhan atau berjabat tangan.

Pada kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan bahwa Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Yudo Margono sebagai Panglima Kogasgabpad TNI AD, TNI AL, TNI AU pada Operasi Bantuan Kemanusiaan yang sudah sukses tiga gelombang melakukan proses observasi ABK baik di Natuna maupun di Pulau Sebaru, sudah berkordinasi dengan Pemerintah Daerah Natuna dalam hal ini RSUD Natuna untuk bisa menyiapkan ruangan untuk observasi bagi pasien yang dicurigai menderita Covid-19. Pasalnya, dibutuhkan waktu 1 x 24 jam hasil uji di Litbangkes Jakarta untuk bisa menentukan seorang pasien tersebut dinyatakan positif terkena virus atau tidak.

“Guna memastikan penegakan diagnosis Covid-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa uji sampel darah, tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak, dan rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru,” ujarnya.

Tim Kesehatan Komando Gabungan Tugas Terpadu (Kogasgabpad TNI AD, TNI AL, TNI AU) Operasi Bantuan Kemanusiaan Natuna melaksanakan sosialisasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) melalui udara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News