Tim Naas Indonesia
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Satu semifinal lagi diperebutkan antara Manchester City melawan Real Madrid.
Machester City belum pernah menjadi juara Liga Champions dan sangat berambisi mememenangkannya untuk membuktikan supremasinya di Eropa.
Dengan pelatih hebat seperti Pep Guardiola, Manchester City boleh bercita-cita setinggi langit tetapi akhirnya harus jatuh ke tumit.
Real Madrid adalah juara sejati Eropa, sarat dengan pengamalam dan menjadi satu-satunya tim yang menjadi juara Liga Champions back to back 3 kali berturut-turut.
Dengan sejarah mentereng seperti itu, Real dengan gagah melangkah ke stadion Ettihad kandang City pada pertandingan leg pertama.
Pep Guardiola ialah suhu sepak bola menyerang, terbuka, dan indah.
Pelatih Real, Carlo Ancelloti, tidak pernah gentar menghadapi siapa pun.
Permainan terbuka dan menyerang ala Pep, dia layani dengan permainan terukur di pertahanan dan terbuka pada penyerangan.
Sepak bola Indonesia, yang sempat menjadi kekuatan utama di Asia Tenggara, mengalami kemerosotan yang memprihatinkan dalam 30 tahun terakhir.
- Semifinal Liga Champions: Havertz & Jorginho Berpeluang Memperkuat Arsenal Hadapi PSG
- Inzaghi Puji Lamine Yamal: Talenta yang Hanya Muncul Setiap 50 Tahun
- Komentar Hansi Flick Setelah Barcelona Ditahan Imbang Inter Milan di Semifinal Liga Champions
- Barcelona Vs Inter 3-3: Pemain Seperti Ini Lahir Setiap 50 Tahun
- Barcelona vs Inter Milan: Blaugrana Masih Dibayangi Trauma 15 Tahun Lalu
- Barcelona vs Inter Milan, Inzaghi: Kami Bersemangat Melawan Tim Terkuat