Timbang Badan Saja Kisruh
Sabtu, 09 Februari 2013 – 10:33 WIB
JAKARTA – Tinju profesional seharusnya bisa mengelola dirinya lebih matang setelah banyaknya petinju meninggal usai bertarung di atas ring. Kemarin (8/2) dalam acara timbang badan kelas welter (66,6 kilogram) versi KTI kejuaraan tinju ‘Rock And Round’ TVRI antara Maxi Nahak Belu (Sasando BC Tangerang) dan Mekhel Sigarlaki (Wiem Sapulete Gym Tangerang) berlangsung kisruh. Namun pernyataan dokter ring Richard Peter dan Timbul Tampubolon mengenai kondisi Mekhel yang unfit membuat promotor dan KTI bimbang menggelar pertandingan. Dari hasil pemeriksaan tekanan darah Mekhel rendah dan kurang tidur.
Kekisruhan tersebut diawali saat dalam penimbangan berat, Mekhel overweight dari kelas yang dipertandingkan. Bertarung di kelas 66,6, berat Mekhel mencapai 68 kilogram.
Baca Juga:
Sebetulnya mengacu dari aturan yang ada, pertarungan bisa tetap berlangsung setelah ada kesepakatan dua petinju, promotor, dan badan tinju dengan syarat. Misal pemotongan komisi 10 persen dari kontrak pertarungan atau pembatalan gelar juara seandainya petinju yang overweight menang.
Baca Juga:
JAKARTA – Tinju profesional seharusnya bisa mengelola dirinya lebih matang setelah banyaknya petinju meninggal usai bertarung di atas ring.
BERITA TERKAIT
- Piala Thomas & Uber 2024: Juara Bertahan Tertekan
- Rekor 40 Tahun Korea Dinodai Timnas U-23 Indonesia
- Timnas U-23 Indonesia Taklukkan Korea, Rusdianto Samawa Berterima Kasih Kepada Shin Tae Yong
- Hasil Proliga 2024: Juara Bertahan Tumbang di Laga Pertama
- Nobar Timnas U-23 dengan Mahyudin: Indonesia Mainnya Keren, Laganya Bak Drama Korea
- Erick Sebut 3 Kunci Kemenangan Timnas U-23 Indonesia atas Korea Selatan