Timnas AMIN Sebut Pengadaan Alutsista via Ordal Rawan Mark Up
Terlebih kalau pengadaannya adalah alutsista, potensi problemnya menurut Reza menjadi lebih jauh lagi.
Dia menyebut bila procurement atau pengadaannya dengan ordal itu adalah alutsista, maka kompleksitas dan risikonya menjadi lebih tinggi.
"Alutsista yang dibeli bisa tidak semestinya yang berarti tidak efektif dan efisien bagi kebutuhan atau spesifikasi sistem pertahanan dan keamanan Indonesia," ucapnya.
Selain itu, jika yang dibeli alutsista bekas, misalnya, juga rawan terjadi kecelakaan sebagaimana yang kerap kali terjadi belakangan ini sehingga membahayakan nyawa TNI, Polri penggunanya serta masyarakat secara umum.
"Kalau kita lihat prinsip audit perangkat di manapun kan, keselamatan pengguna dan masyarakat itu yang terutama, baru menyelamatkan atau memulihkan (recovery) perangkatnya itu sendiri, kan,” kata dia.(*/jpnn.com)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Jubir timnas AMIN Reiza Patters menilai pengadaan alutsista melalui orang dalam alias ordal rawan mark up dan berpotensi barang tak berkualitas.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Polda Metro Bentuk Timsus Antibegal, ART Sentil Tim Patroli Perintis Presisi
- Massa Datangi Mabes Polri Dukung Kapolri Berantas Premanisme di Muratara
- Catatan Ketua MPR: Gotong Royong & Menghidupkan Kewajiban Saling Kontrol dan Seimbang
- Polri-KKP Menggagalkan Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster
- Tertibkan Kendaraan ODOL, Kapolda Sumsel Tempatkan 9 Personel Polri di UPPKB Kertapati
- Rosan Bertemu Dubes dan Menteri Kantor Kabinet Inggris, Bahas Kerja Sama Multisektor