Tingkah Polah Para Supporter Ba'asyir selama sidang Pembacaan Vonis Kemarin
Pengamanan Habis Rp 40 Juta, Hanya Temukan Ketapel
Jumat, 17 Juni 2011 – 08:08 WIB
Dengan sesenggukan, perempuan bercadar tersebut tak henti-henti mengecam hakim yang menjatuhkan vonis untuk Ba'asyir. Beberapa perempuan bercadar lain mengucap sumpah bahwa pengadilan manusia tidak bersih dan penuh rekayasa. "Hakim yang mengadili Ustad Abu adalah mereka yang telah diperiksa Komisi Yudisial (KY) karena tak bersih ketika mengadili Antasari (Antasari Azhar, mantan ketua KPK, Red)," tutur perempuan di sebelah Ana.
Para perempuan itu semakin terpukul karena merasa hakim tidak memberikan kesempatan kepada Ba'asyir untuk berbicara. Saat itu suara hakim yang terdengar melalui speaker menyatakan bahwa amir JAT tersebut hanya boleh mengatakan langkah hukum selanjutnya. "Dia (Ba'asyir, Red) sudah tua, dibebaskan pun tidak berbahaya," imbuh Ana.
Tak lama berselang, para perempuan yang kebanyakan bercadar tersebut tiba-tiba berdiri sambil meneriakkan takbir berkali-kali. Itu terjadi ketika Ba'asyir menyatakan akan mengajukan banding. "Kami tidak akan pernah menyerah," teriak para pendukung perempuan tersebut. Jumlah mereka tak sampai 40 orang. Tapi, selama sidang, kehadiran mereka menarik perhatian sejumlah wartawan yang meliput. Maklum, mereka duduk di barisan paling depan dan kerap mengobarkan semangat dengan pekikan takbir.
Kehadiran para pendukung Ba'asyir itu memang memberikan warna tersendiri dalam setiap sidang. Saat membeludaknya para pengunjung kemarin, misalnya. Kala itu para pendukung pria yang biasa dipanggil ikhwan memberikan peringatan untuk tidak dekat-dekat dengan para perempuan. "Bukan muhrim, jangan dekat-dekat woi!" teriak salah seorang ikhwan.
Sidang Abu Bakar Ba'asyir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak pernah sepi dari kehadiran para pendukungnya. Kebanyakan mereka berasal dari
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor