Tingkatkan Kesejahteraan Guru Agama, Ganjar Janji Siapkan Insentif Rp4 Triliun

Tingkatkan Kesejahteraan Guru Agama, Ganjar Janji Siapkan Insentif Rp4 Triliun
Ganjar Pranowo saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren An Nawawi Berjan, Purworejo, Minggu (31/12). Foto: Tim GP

Pemberian insentif kepada guru gaji dan agama lainnya bagi Ganjar sangat penting. Karena di balik kegigihan mereka mengajar ada tanggung jawab membekali ilmu agama dan budi pekerti bagi generasi muda.

"Karena selain mereka mengajar agama, saya titip (diajakrkan) budi pekerti. Kalau ilmu agama bagus dan budi pekerti bagus, kan hubungan sosialnya menjadi bagus. Sehingga anak-anak ini ketika bertemu dengan yang beda agama, golongan, dan suku, mereka merasa semua saudara," ungkap Ganjar.

Program yang diusung Ganjar-Mahfud itu mendapat apresiasi dari ulama dan pengasuh pondok pesantren. Salah satunya adalah KH Yasin Nawawi, pengasuh Pondok Pesantren An Nur Bantul, Yogyakarta.

Menurutnya, Ganjar satu-satunya capres yang peduli terhadap pendidikan, terutama pondok pesantren. Ini dibuktikan dengan adanya program insentif guru mengaji dan agama lainnya.

"Itu program yang sangat positif sekali. Bagaimanapun guru-guru ngaji di kampung itu adalah pejuang tanpa pamrih, menciptakan generasi yang akhlaqul-karimah. Alangkah luar biasa jika Pak Ganjar menjadi presiden dan memberikan perhatian kepada mereka," tuturnya.

Program insentif guru mengaji dan guru agama itu bukan spontan kali ini. Melainkan telah dipraktikkan saat memimpin Jawa Tengah.

"Meskipun saya orang Yogyakarta tetapi saya mengikuti beliau sejak jadi gubernur Jateng. Beliau juga dekat dengan ulama dan pesantren," tuturnya.

Hal serupa juga disampaikan Taj Yasin Maimoen, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah. Program insentif tersebut sebagai upaya keseriusan dalam pendidikan karakter bangsa.

Program yang disampaikan Ganjar itu disambut antusias para ulama dan pengasuh pondok pesantren.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News