Tingkatkan Kewaspadaan, BNPT Beberkan Ciri Penceramah Radikal

Tingkatkan Kewaspadaan, BNPT Beberkan Ciri Penceramah Radikal
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigadir Jenderal Ahmad Nurwakhid. Foto: BNPT

Kelima, biasanya memiliki pandangan anti budaya ataupun anti kearifaan lokal keagamaan.

“Mengenali ciri-ciri penceramah jangan terjebak pada tampilan, tetapi isi ceramah dan cara pandang mereka dalam melihat persoalan keagamaan yang selalu dibenturkan dengan wawasan kebangsaan, kebudayaan dan keragaman,” kata dia.

Sejalan dengan itu, Nurwakhid juga menegaskan strategi kelompok radikalisme memang bertujuan untuk menghancurkan Indonesia melalui berbagai strategi yang menanamkan doktrin dan narasi ke tengah masyarakat.

“Ada tiga strategi yang dilakukan oleh kelompok radikalisme,” ujar dia.

Pertama, mengaburkan, menghilang bahkan menyesatkan sejarah bangsa. Kedua, menghancurkan budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia.

“Ketiga, mengadu domba di antara anak bangsa dengan pandangan intoleransi dan Isu SARA,” urai Nurwakhid.

Strategi ini dilakukan dengan politiasi agama yang digunakan untuk membenturkan agama dengan nasionalisme dan agama dengan kebudayaan luhur bangsa.

Dia menyebut proses penanamanya dilakukan secara masif di berbagai sektor kehidupan masyarakat, termasuk melalui penceramah radikal tersebut.

Dikretur Pencegahan BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid menyoroti soal penceramah radikal yang disampaikan Presiden Jokowi sebagai peringatan kuat untuk meningkatkan kewaspadaan nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News