Tingkatkan Produk Hortikultra, Kementan Dukung Industri Pertanian Gunakan Teknologi Ini

Menurut Retno salah satu teknologi yang digunakan adalah Solar Dryer Dome.
Teknologi itu diklaim bisa menurunkan kadar air (moisture content) komoditas pertanian dengan memanfaatkan udara yang dipanaskan sinar matahari.
“Bentuk solar dryer dome ini menyerupai kubah. Teknologi ini tidak menggunakan energi listrik maupun gas, melainkan tenaga matahari,” terang Retno.
Salah satu penyedia Solar Dryer Dome menjelaskan bahan utamanya menggunakan polikarbonat khusus pengeringan.
Menurut dia, polikarbonat itu diproduksi dengan formula anti sinar UV 98% dan optical khusus supaya panas bisa terserap dan tersebar merata ke dalam kubah.
Beberapa daerah yang sudah menggunakan teknologi itu antara lain Garut, Cirebon, Trenggalek, dan Lampung.
“Menggunakan Solar Dryer Dome warnanya tidak akan terganggu,” ujar dia.
Sementara itu, Peneliti Teknologi Proses Hortikultura PKHT IPB, Hisworo Ramdani mengaku melakukan penelitian terhadap alat pengeringan cabai menggunakan Tunnel Dehidrator.
Sekretaris Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Retno Sri Hartati Mulyandari mengatakan mendukung para industri pertanian untuk menggunakan berbagai teknologi agar bisa meningkatkan nilai tambah produk hortikultura.
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- KBA Garmin Menghadirkan Teknologi Navigasi hingga Multimedia untuk Pengalaman Sempurna
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Harga Pangan Hari Ini, Beberapa Turun, tetapi Ada yang Tetap Tinggi
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy