Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Iran sepakat membangun penguatan kerja sama mekanisasi, khususnya pompanisasi dan pemanfaatan lahan rawa guna meningkatkan produktivitas pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Iran juga berkomitmen akan memperkuat sektor pertanian Indonesia melalui kerja sama teknologi dan ilmu pengetahuan.
"Iran sangat maju dalam sistem irigasi berteknologi tinggi terbaru dan teknologi untuk pengawetan makanan," kata Dubes Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi saat bertemu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementan, Selasa (30/4).
Boroujerdi mengatakan berbagai teknologi yang dimiliki Iran, meliputi mesin-mesin penyimpan hasil produksi, mesin tanam, mesin pengawet, dan mesin termutakhir lainya seperti sistem pendorong air atau pompanisasi.
"Bahkan kami memiliki teknologi lainya untuk pertanian dan kami akan berbagi pengalaman di bidang tersebut," ujarnya.
Selain itu, Boroujerdi mengatakan pihaknya akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan.
Iran sendiri, kata dia, memiliki banyak buah berkualitas yang bisa menjadi pelengkap sajian makanan di Indonesia.
"Kami memiliki banyak bidang untuk menjalin kerja sama Indonesia-Iran, kami memiliki buah buahan yang berbeda yang dapat melengkapi kedua negara, tentu melalui ekspor impor kedua negara," harapnya.
Dubes Mohammad Boroujerdi menyampaikan komitmen Iran berkomitmen memperkuat sektor pertanian Indonesia melalui kerja sama teknologi dan ilmu pengetahuan
- Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk NTB, Petani Kini Bisa Tebus Pakai KTP
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Bea Cukai Bekasi Resmikan Kawasan Berikat Mandiri PT LG Electronics Indonesia di Cibitung
- Bea Cukai Banten Sabet Penghargaan dari Redeco Petrolin Utama
- Bea Cukai Pastikan Pelayanan Optimal Lewat CVC
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten