Tinjau Hubungan Diplomatik RI-Malaysia

Tinjau Hubungan Diplomatik RI-Malaysia
Tinjau Hubungan Diplomatik RI-Malaysia
           

Pada bagian lain Ketua Bidang Kajian Politik PB PMII Adien Jauharuddin menengarai, lembeknya sikap pemerintah, dimana kapal nelayan Malaysia yang jelas-jelas telah melanggar kedaulatan teritorial NKRI dilepaskan begitu saja tanpa ada proses diplomasi politik yang memadai, ada kaitannya pada ketakutan situasi dimana lebih 2 juta TKI saat ini masih menggantungkan hidupnya dengan bekerja di Malaysia.

           

“Saya khawatir selama ini diam-diam pemerintah mereasa terbelenggu oleh situasi dimana sekitar 2 juta TKI yang bisa memberikan sumbangan Rp 50 triliun per tahun, hanya Malaysia lah yang bisa memberikan mereka pekerjaan,” paparnya.   

           

Jika psikologi diplomasi seperti ini yang terjadi, menurutnya hal ini jelas-jelas menunjukkan lemahnya nyali dan rendahnya kualitas diplomasi pemerintah Indonesia. Adien hanya berharap kekhawatiran ini bukanlah benar-benar fakta bahwa Indonesia memang belum mampu memberikan lapangan kerja bagi 240 ribu penduduknya.

           

Di samping mendesak untuk meninjau ulang hubungan diplomasi Indonesia-Malaysia, kemarin PMII juga menuntut agar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengundurkan diri. Mengingat sebagai tonggak utama diplomasi luar negeri dia sudah terbukti tidak tegas memperjuangkan kepentingan nasional, harga diri, dan kedaulatan NKRI.

JAKARTA - Kritik atas sikap pemerintah menyusul ditangkapnya tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) RI oleh aparat keamanan Malaysia masih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News