Tiongkok Kini Pegang Kendali di Laut China Selatan

Tiongkok Kini Pegang Kendali di Laut China Selatan
Pekan lalu kapal-kapal perang Australia dan China sempat berhadap-hadapan di Laut China Selatan. Foto: ABC

Kebebasan pelayaran

Selama beberapa tahun terakhir, para pejabat Dephan Australia semakin gugup menyaksikan Beijing yang terus membangun persenjataan dan landasan pacu di pulau-pulau yang dipersengketakan, termasuk membangun pos-pos untuk keperluan militer.

Berbeda dengan Amerika Serikat, Australia tidak melakukan Operasi Kebebasan Pelayaran (Freedom of Navigation Operations atau FONOPS) dalam menantang klaim teritorial di Laut China Selatan.

Royal Australian Navy atau RAN tetap berhati-hati untuk berada di luar batas 12 mil laut yang diberlakukan di sekitar wilayah yang diklaim oleh China.

Tiongkok Kini Pegang Kendali di Laut China Selatan Photo: Seorang pengamat menyebut kapan pun kapal-kapal perang Australia melintasi Laut China Selatan, pasti akan dilacak dan ditanyai oleh kapal-kapal China. (Twitter: Department of Defence)

 

Namun Australia tetap menegaskan hak atas kebebasan pelayaran dan penerbangan di wilayah tersebut dengan secara teratur menerbangkan pesawat dan berlayar melalui perairan itu.

Selasa pekan lalu, ketika kapal perang HMAS Canberra dan empat kapal perang Australia lainnya melakukan latihan militer di Laut Filipina, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper menyatakan operasi kebebasan pelayaran untuk menantang China akan terus berlanjut.

"Kami ingin melakukan pencegahan terhadap perilaku memaksa yang dilakukan China di Laut Cina Selatan," kata Menhan AS Mark Esper.

"Saya khawatir bila Amerika Serikat dan mitranya fokus saling mendukung dalam masa-masa sulit ini, Partai Komunis China justru terlibat dalam pelanggaran aturan sistematis, paksaan, dan kegiatan merusak lainnya."

Pekan lalu kapal-kapal perang Australia dan Tiongkok sempat berhadap-hadapan di Laut China Selatan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News