Tiongkok Kirim Warganya ke Luar Negeri untuk Ekspansi

Tiongkok Kirim Warganya ke Luar Negeri untuk Ekspansi
Plt Dirjen Binawasnaker Kemenakertrans Maruli Apul Hasoloan menjadi pembicara pada diskusi bertema Di Balik Serbuan Warga Asing, Jakarta, Sabtu (24/12). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.Com - Belakangan ini semakin sering muncul kabar tentang membanjirnya tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok di berbagai daerah di Indonesia. Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) pun dianggap seolah tak berdaya dengan maraknya TKA ilegal asal Tiongkok.

Ternyata, pemerintah Tiongkok memang berupaya mengirim warganya untuk bekerja di luar negeri dalam rangka ekspansi. Adalah pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kerja (Binwasnaker) Kemnaker Maruli Apul Hasoloan yang mengungkapkan hal itu dalam diskusi bertajuk Di Balik Serbuan Warga Asing di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/12).

"China sekarang melakukan ekspansi (tenaga kerja, red). Itu konsep dari negara mereka. Donald Trump (presiden terpilih Amerika Serikat , red)  sekarang melakukan proteksi (pada masuknya TKA Tiongkok, red),” ujar Maruli.

Bagaimana dengan Indonesia? Menurutnya, pemerintah juga melakukan hal yang sama.

Maruli menegaskan, sudah ada kebijakan dan aturan yang mengatur secara jelas soal masuknya TKA dari negara mana pun. Setiap pekerja asing yang mau bekerja di Indonesia harus mengikuti aturan yang telah ditentukan.

"Kita juga ada kebijakan aturan masuknya. Waktu dia masuk harus mengikuti aturan yang ada. Masuk untuk bekerja. Kita tidak melihat mereka ekspansi atau tidak, tapi selama masuk ke sini ikuti aturan kita," kata Maruli.

Selain itu, Kemnaker juga selektif terhadap TKA yang mau masuk ke Indonesia. Caranya melalui koordinasi dengan berbagai instansi.

"Contoh seorang geologis, kita koordinasi dengan ESDM. Jadi screening-nya dari berbagai lembaga termasuk imigrasi," tambahnya.

JPNN.Com - Belakangan ini semakin sering muncul kabar tentang membanjirnya tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok di berbagai daerah di Indonesia.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News