Tiongkok Mempertimbangkan Program Inseminasi Buatan Bagi Perempuan Lajang

Tiongkok Mempertimbangkan Program Inseminasi Buatan Bagi Perempuan Lajang
Layanan IVF bagi perempuan lajang masih dilarang di China namun kebijakan bisa berubah dalam waktu dekat. (Reuters: Aly Song)

Vivian Zhang direktur pelaksana Merck Tiongkok  yang memberikan layanan jasa dan produk bagi klinik IVF di Tiongkok mengatakan provinsi di daerah pedalaman Tiongkok sekarang terus mengembangkan berbagai klinik  yang menyamai seperti di kota Beijing dan Shanghai.

"Ada permintaan besar yang belum dilayani bagi pasien Tiongkok," kata Zhang sambil menambahkan jika ia "sangat optimistis" dengan pasar IVF di Tiongkok.

Lebih banyak pilihan bagi perempuan 

Data dari Society for Assisted Reproductive Technology menunjukkan tingkat keberhasilan program inseminasi buatan di Amerika Serikat adalah 52 persen.

Menurut Lin Haiwei, direktur Rumah Sakit Perfect Family di Beijing, yang mengkhususkan pada layanan IVF, tingkat keberhasilan di Tiongkok sekitar 30 persen.

Para pakar asing mengatakan kualitas dari beberapa laboratorium IVF di Tiongkok juga lebih rendah.

Menurut para pakar kependudukan, meningkatkan layanan IVF tidak akan serta merta menyelesaikan masalah kependudukan di Tiongkok. 

Ada faktor lainnya, seperti pendapatan yang masih rendah, mahalnya biaya pendidikan, dan ketimpangan gender, yang juga harus ditangani serius.

Namun program IVF ini akan berdampak.

Khawatir dengan menurunnya jumlah penduduk di Tiongkok, pemerintah Tiongkok punya usulan agar perempuan lajang mendapatkan akses untuk program inseminasi buatan dan pembekuan indung telur

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News