Tiongkok Mempertimbangkan Program Inseminasi Buatan Bagi Perempuan Lajang

Tiongkok Mempertimbangkan Program Inseminasi Buatan Bagi Perempuan Lajang
Layanan IVF bagi perempuan lajang masih dilarang di China namun kebijakan bisa berubah dalam waktu dekat. (Reuters: Aly Song)

Menurut Lin, saat ini ada sekitar 300 ribu bayi yang lahir di Tiongkok setiap tahunnya lewat program IVF, tiga persen dari angka kelahiran secara keseluruhan.

"Saya yakin kebijakan terkait akan segera muncul untuk memuaskan keinginan banyak orang guna memiliki anak," katanya.

Walau semakin banyak perempuan Tiongkok menunda melahirkan atau memutuskan tidak memiliki anak sama sekali, banyak yang juga tetap ingin memiliki anak.

Joy Yang, seorang mahasiswi berusia 22 tahun dari provinsi Hunan, mengatakan ia pertama kali mengetahui adanya program IVF dari televisi, dan sekarang berharap program tersebut akan diizinkan di seluruh Tiongkok.

"Ada perempuan yang tidak mau menikah namun tetap ingin punya anak. Saya mungkin akan memilih IVF," kata Yang.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News


Khawatir dengan menurunnya jumlah penduduk di Tiongkok, pemerintah Tiongkok punya usulan agar perempuan lajang mendapatkan akses untuk program inseminasi buatan dan pembekuan indung telur


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News