Tiongkok Merajalela, Produsen Baja Indonesia Ogah Ekspor ke Vietnam
Penjualan terbesar GDS saat ini berasal dari sektor konstruksi 45 persen dan galangan kapal mencapai 15 persen.
’’Tetapi, secara margin, memang ada perbaikan meski secara volume penjualan masih stagnan. Sejak akhir tahun 2015 hingga saat ini, harga baja di Indonesia naik 15 persen,” tambahnya.
Dia menjelaskan, kenaikan harga baja di Indonesia terdorong dengan pulihnya harga baja dunia. ’’Kami optimistis ada kenaikan konsumsi baja dalam beberapa tahun ke depan. Tahun ini konsumsi baja diperkirakan di angka 13 juta ton,” terangnya.
Pada 2019, konsumsi baja di Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 25 juta ton. Kenaikan konsumsi baja cukup signifikan tersebut terdorong oleh maraknya infrastruktur yang dibangun pemerintah, terutama di luar Jawa. (vir/c5/sof/jos/jpnn)
SURABAYA – Vietnam memang sudah menghapus bea masuk 23,3 persen komoditas itu dari Indonesia. Namun, salah satu produsen baja PT Gunawan Dianjaya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Buka Peluang Pasar untuk UMKM di Luar Negeri, Bea Cukai Gelar Business Matching
- Kedekatan Erzaldi Rosman & Probowo Diharapkan jadi Angin Segar untuk Sektor Pertanian
- Coros Meluncurkan Vertix 2S di Indonesia, Cek Spesifikasi dan Harganya
- TDN Dinilai Sukses Picu Daya Beli Masyarakat
- Astra Auto Digital SEVA Berbagi Tip Membeli Mobil buat Sahabat Roda Dua
- PTBA Bantu Perempuan Desa Lingga Berdaya lewat SIBA