Tips Jitu Agar Startup Terhindar dari PHK Massal
Ditambah lagi dengan The Fed yang juga melakukan kebijakan menaikkan suku bunga.
Investor-investor luar negeri cenderung menarik dana mereka dan memilih untuk menyimpan uang mereka daripada berinvestasi ke industri teknologi di Indonesia.
Hal ini berimbas pada semakin selektifnya investor dalam memberikan pendanaan kepada perusahaan rintisan (startup).
Menurut Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Fintech Indonesia (AFTEC) Rudiantara saat ini banyak modal ventura yang mulai beralih fokus di mana mulai melihat kinerja keuangan perusahaan dibanding melihat traction dari para startup ini.
Traction ialah melihat seperti jumlah pengguna atau pengunduh dan loyalitas pengguna terhadap jasa atau produk startup. Namun, terkadang untuk mencapai traction yang bagus, para startup ini melakukan berbagai cara salah satunya adalah dengan melakukan strategi bakar uang.
Dana yang disuntik besar bahkan hingga triliunan rupiah, tetapi hasilnya nihil, venture capital (VC) pun enggan menyuntikkan dananya lagi. Alhasil, tsunami besar pemutusan hubungan kerja (PHK) di startup pun mulai terjadi.(mcr10/jpnn)
CEO Grant Thornton Indonesia mengatakan Johanna Gani mengatakan fenomena krisis yang dihadapi startup saat ini tidak hanya karena permasalahan pendanaan
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan
- Maluku dan NTT Punya Segudang Potensi, tetapi Menghadapi Banyak Masalah
- Rasio NPL Bank Mandiri Terjaga di Level 1,02 Persen selama Kuartal I 2024
- Pesan Penting Kemendagri dalam Musrenbang Riau 2024
- Investor Wajib Waspada, Analis Sebut Kripto Terpengaruh Efek The Fed