TNI dan Polri Gelar Operasi Pengejaran KKB di Tembagapura

TNI dan Polri Gelar Operasi Pengejaran KKB di Tembagapura
Kapolda Papua, Irjen Boy Rafli Amar dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George E Supit menyalami anggota TNI yang tergabung dalam Operasi Satgas Terpadu Penanggulangan KKB. Foto: Mayer C Sarioa/Radar Timika

jpnn.com, TEMBAGAPURA - TNI dan Polri resmi memulai operasi terpadu penanggulangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang selama ini beraksi di Tembagapura, Mimika, Papua.

Apel gelar pasukan Satgas Terpadu Penanggulangan KKB ini dipimpin Kapolda Papua, Irjen Boy Rafli Amar di halaman Markas Polres Mimika, di Jalan Agimuga, Mile Poin 32, Senin (6/11) kemarin.

Apel gelar pasukan ini juga dihadiri Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George E Supit para pejabat Polda Papua maupun Kodam XVII/Cenderawasih, serta para prajurit Batalion Infanteri 754/ENK, Brigif 20/IJK, Kodim 1710/Mimika, Brimob Mabes Polri dan personel Polres Mimika.

Boy mengatakan, penugasan ini merupakan tugas negara dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saat ini, sedang terjadi gangguan Kamtibmas yang dilakukan oleh KKB yang melakukan aktivitas penyerangan baik terhadap aparat keamanan, para karyawan PTFI, maupun masyarakat sipil yang berada di Distrik Tembagapura.

"Ancaman tidak bisa dibiarkan begitu saja terjadi, ini mengganggu stabilitas keamanan. Saya juga berharap para prajurit harus tetap menjaga kekompakan serta mengutamakan keselamatan," ujar Boy seperti dikutip dari Radar Timika.

Pasukan yang tergabung dalam satgas ini akan terus dilakukan evaluasi. “Prinsipnya untuk pasukan kami evaluasi terus tentang kecukupan, jumlahnya kami sesuaikan terus. Dan kami harap operasi ini tidak sampai akhir tahun 2017 sudah bisa selesai,”ujarnya.

Boy mengatakan yang dihadapi saat ini adalah KKB yang menggunakan senjata api organik yang telah melakukan aksi teror selama ini di area Tembagapura. “Harus berani hadapi mereka, karena mereka ini bersenjata jadi kami tidak mau main-main. Apalagi sudah ada contoh anggota kami kena tembak, jadi perlu waspada, hati-hati," tuturnya.

Saat disinggung apakah adanya operasi tersebut tidak dianggap melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), Kapolda dengan tegas mengatakan pelanggaran HAM apabila tidak tepat sasaran.

Operasi TNI dan Polri mengejar kelompok kriminal bersenjata di Tembagapura ini ditargetkan selesai sebelum akhir 2017.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News