TNI Gelar Geladi Perang Besar

Libatkan 15 Ribu Prajuruit dan Ratusan Ranpur

TNI Gelar Geladi Perang Besar
TNI Gelar Geladi Perang Besar

jpnn.com - JAKARTA - Geladi perang besar-besaran bakal tersaji dalam waktu dekat. Selama 20 hari ke depan, Mabes TNI unjuk kekuatan dengan menggelar operasi gabungan berupa simulasi pertahanan menghadapi invasi militer.

 

Belasan ribu prajurit TNI AD, AL, dan AU serta lebih dari 100 kendaraan perang dilibatkan dalam latihan tersebut.
    
Latihan tempur tersebut bakal dipusatkan di kawasan Asembagus, Jatim, dan sisi selatan pulau Jawa dan Bali. Sedikitnya, 15.108 personel gabungan tiga matra TNI bakal saling berhadapan dalam simulasi agresi militer.
    
"Latihan ini akan menguji doktrin dan meningkatkan daya tempur satuan terhadap berbagai ancaman yang mungkin timbul," terang Panglima TNI Jenderal Moeldoko usai membuka latihan tersebut di Lanud Halim Perdanakusumah kemarin.
    
Menurut Moeldoko, ada dua hal yang ingin dicapai dalam latihan perang tersebut. Dari sisi taktis, latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personel yang terlibat. Sedangkan, dari sisi politis, latihan tersebut akan menunjukkan kemampuan TNI dalam menjaga keutuhan negara dari ancaman agresor manapun.
    
TNI menyiapkan gelada perang tersebut sejak dua tahun lalu. Skenario latihan telah disiapkan dengan matang. Termasuk, pelibatan sejumlah pasukan istimewa TNI. "Kita akan mainkan kopassus untuk melakukan operasi garis belakang, merusak komunikasi dan logistik," lanjutnya.
    
Geladi perang tersebut selain melibatkan banyak prajurit, juga menggunakan alutsista dalam jumlah besar. TNI AD memastikan bakal menurunkan 49 kendaraan tempur, mulai panser, tank, hingga helikopter. Puluhan senjata berat juga telah disiapkan.
    
TNI AL menerjunkan 32 kapal perang ditambah 81 kendaraan tempur. Termasuk di dalamnya adalah satu kapal selam. Untuk senjata berat, telah disiapkan 16 buah. Sedangkan,  TNI AU menurunkan 40 pesawat tempur, 32 pesawat angkut, dan 22 helikopter.
    
Bagi TNI AU, latihan tersebut adalah kesempatan untuk mengujicoba sejumlah pesawat dan rudal yang baru dibeli. Termasuk, rudal Yakhont yang memiliki daya jelajah 300 kilometer.
    
Sementara itu, Direktur Latihan Operasi Gabungan Letjen Lodewijk Freidrich Paulus menjelaskan, skenario yang dijalankan adalah skenario agresi. Satu brigade TNI akan memerankan diri sebagai pasukan negara agresor yang disebut negara musang. Mereka berencana menyerang Indonesia lewat Sumatera dan Jawa.
    
Namun, pada akhirnya mereka menjadikan kawasan Asembagus sebagai pusat operasi militer. untuk menghadapi aggressor tersebut, TNI menyiapkan doktrin 1 berbanding 3. "Satu brigade itu akan dihadapi oleh satu divisi gabungan TNI," terangnya.
    
Tahapan perang dimulai dengan menyerang pangkalan aggressor yang diposisikan di sebelah barat Bengkulu. Kemudian, dalam perjalanan aggressor menuju Asembagus, mereka akan diserang dari laut dan udara.

Untuk pasukan yang berhasil mendarat di pantai Asembagus, akan langsung berhadapan dengan sistem pertahanan pantai dan darat. "Operasi utama akan berlangsung pada 1-5 Juni," tambahnya. (byu)


JAKARTA - Geladi perang besar-besaran bakal tersaji dalam waktu dekat. Selama 20 hari ke depan, Mabes TNI unjuk kekuatan dengan menggelar operasi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News