TNI Tahan Peluru SAGL Milik Polri
jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengakui Mabes TNI menahan sebagian peluru SAGL (stand alone grenade launcher) yang diimpor dari Bulgaria. Keputusan tersebut diambil setelah rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.
"Terkait dengan SAGL, Mabes TNI akan segera keluarkan rekomendasi dengan catatan amunisi tajam yang berisi butiran logam kecil-kecil itu atau peluru tabur dititip di Mabes TNI," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (6/10).
Meski ditahan, Setyo mengaku, Polri bisa saja mengambilnya jika diperlukan. Penggunaan peluru tersebut, kata Setyo, bisa diklaim melewati mekanisme yang sudah diatur.
Amunisi SAGL, kata Setyo, terdiri dari tiga jenis. Pertama asap, lalu gas air mata, dan terakhir peluru tabur.
Setyo menambahkan, peluru tabur tersebut sebenarnya tidak berbahaya, hanya sekadar mengejutkan. "Isinya butiran kecil. Tidak untuk mematikan tapi melumpuhkan," tegas Setyo.
Mengenai jumlah amunisi peluru tabur yang ditahan Mabes TNI, Setyo enggan memerincinya. Dia menegaskan, informasi itu bukan untuk konsumsi publik. (mg4/jpnn)
Setyo mengatakan Mabes TNI menahan sebagian peluru SAGL.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Bawang Merah di Brebes Gagal Panen, Satgas Pangan Polri Lakukan Pendekatan Ini
- Program Siswa Qur'ani Sepolwan Polri Diapresiasi PUI
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- 500 Warga Kubu Raya Mendaftar Sebagai Calon Anggota Polri
- Liquid Ganja Modus Baru Peredaran Narkoba, Sahroni Minta Polri Gandeng APVI
- AKBP Riza: Waspadai Oknum yang Menjanjikan Kelulusan Anggota Polri