Tokoh dan Pimpinan Muslim Boikot Pertemuan dengan PM Australia
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison telah menuduh sejumlah tokoh-tokoh senior Muslim memboikot petemuan dengan dirinya. Boikot ini terkait dengan komentar PM Morrison soal serangan teror di Melbourne.
PM Morrison direncanakan bertemu dengan beberapa pimpinan komunitas Muslim pada pekan ini dalam sebuah diskusi untuk membicarakan insiden yang menewaskan dua orang, 9 November lalu.
Beberapa hari setelah serangan terjadi, PM Morrison menyebutnya "Islam yang radikal, keras, dan ekstrim" menjadi ancaman terbesar bagi kemanan nasional Australia.
Kelompok pemimpin Muslim yang terdiri dari sembilan orang, termasuk mufti tertinggi sendiri menyatakan kekecewaannya atas komentar PM Morrison.
Mereka juga meminta pertemuan ditunda sampai adanya penyelesaian atas keberatan mereka.
"Pernyataan-pernyataan ini tidak mencapai apa pun untuk mengatasi masalah sebenarnya, tetapi justru telah mengasingkan sebagian besar komunitas Muslim," tulis kelompok pemimpin Muslim.
Dalam serangkaian unggahan di laman Twitternya, PM Morrison mengatakan pemboikotan pertemuan tersebut sebagai "upaya penyangkalan" yang berlanjut dari para pemimpin Muslim, yang membuat komunitasnya "kurang aman dan lebih rentan".
"Pertemuan ini akan berlanjut dengan mereka yang ingin menangani masalah ini dengan serius, bukan sebaliknya," katanya di Twitter.
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23