Tokoh dan Pimpinan Muslim Boikot Pertemuan dengan PM Australia

Awal bulan ini, Hassan Khalif Shire Ali menikam tiga orang di CBD Melbourne, termasuk menewaskan pemilik restoran terkenal, Sisto Malaspina.
Hassan meninggal di rumah sakit karena luka tembak.
Berbicara setelah kejadian itu, PM Morrison tidak mengatakan kesehatan mental sebagai "alasan" insiden tersebut.
"Dia adalah seorang teroris. Dia adalah teroris ekstrimis radikal yang menikam pisau ke warga Australia lainnya, karena dia telah diradikalisasi di negara ini," kata PM Morrison.
Ia juga mengatakan ingin agar para imam untuk memberi perhatian lebih besar kepada orang-orang yang berisiko teradikalisasi dan meminta mereka untuk melaporkan kekhawatiran kepada pihak berwenang.
Dalam surat pernyataan, para pemimpin senior Muslim mengatakan PM Morrison "menyimpulkan bahwa komunitasnya secara kolektif bersalah atas tindakan kriminal yang dilakukan seorang individu".
"Untuk mengadakan sebuah pertemuan berarti yang akan menghasilkan hasil yang positif, peserta harus yakin bahwa pandangan dan kekhawatiran mereka akan benar-benar dihormati dan pertemuan ini tidak akan digunakan untuk menekankan sentimen bahwa komunitas Muslim tidak valid dan memecah-belah," tulis mereka.
"Tujuan pertemuan itu tidak menyatakan keyakinan seperti itu."
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina