Tol Laut Wujudkan Rasa Keadilan Ekonomi Masyarakat Terpencil  

Tol Laut Wujudkan Rasa Keadilan Ekonomi Masyarakat Terpencil  
Kemenhub buka rute baru tol laut yang menghubungkan Papua dan Papua Barat. Foto dok Humas Kemenhub

"Namun adanya Tol Laut yang disiapkan oleh Pemerintah sangat membantu kebutuhan masyarakat di perbatasan, khususnya di Kabupaten Nunukan yang bersebelahan dengan Malaysia," kata Tedang, seperti dikutip Humas Dirjen Perhubungan Laut.

Tol Laut di Nunukan, semula hanya ada satu rute saja dengan tujuan Makassar. Namun, karena banyaknya potensi produk unggulan di daerah tersebut, tahun ini rute Tol Laut bertambah dengan tujuan Pulau Jawa melalui pintu masuk Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Tedang menyebutkan barang yang dibawa melalui Tol Laut menuju Nunukan meliputi bahan bangunan, kayu, besi, semen, mie, tepung, air meneral, pakan ayam, dan kebutuhan pokok lainnya.

Sementara produk unggulan yang dikirimkan dari Nunukan adalah rumput laut dan produk lokal lainnya.

"Ada dua kapal yang beroperasi ke wilayah Nunukan yakni KM Kendhaga Nusantara enam, pelabuhan asal Makassar dan KM Kawas Mas, pelabuhan asal Tanjung Perak Surabaya," kata Tedang.

Kemenhub mencatat trayek Tol Laut terus bertambah sejak diluncurkan pada 2015. Trayek tersebut terus bertambah menjadi 6 trayek pada 2016. Berlanjut pada tahun 2017, ada 13 trayek baru Tol Laut.

Kemudian pada 2018 bertambah menjadi 18 trayek. Di 2019 bertambah 20 trayek dan di 2020 bertambah 26 trayek. Untuk tahun ini, Ditjen Hubla menambah empat trayek baru sehingga keseluruhan menjadi 30 trayek.

Penambahan jumlah trayek tersebut diiringi dengan penambahan jumlah pelabuhan dan kapal dengan melibatkan 106 pelabuhan, yang terdiri atas 9 pelabuhan pangkal, dan 97 pelabuhan singgah. (jlo/jpnn)

Tol Laut meningkatkan kelancaran distribusi dan mengurangi disparitas harga barang di daerah terpencil.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News