Tolak Boikot, Timnas Belanda Peduli Isu Pelanggaran HAM di Qatar

Tolak Boikot, Timnas Belanda Peduli Isu Pelanggaran HAM di Qatar
Pelatih kepala tim nasional Belanda Frank de Boer (kanan) memimpin sesi latihan di Zeist, Belanda, Selasa (23/3/2021), jelang bertolak ke Turki untuk laga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa sehari berselang. (ANTARA/AFP/ANP/Koen van Weel)

Qatar juga meningkatkan 25 persen upah minimum bulanan menjadi 1.000 riyal (sekira Rp3,9 juta) yang berlaku untuk semua pekerja, bukan hanya warga lokal.

Bulan lalu harian Inggris The Guardian melaporkan setidaknya 6.500 pekerja migran -yang sebagian besar terkait proyek Piala Dunia- meninggal di Qatar, sejak negara itu memenangi pengajuan diri sebagai tuan rumah 10 tahun lalu, seturut kalkulasi mereka sendiri berdasar catatan resmi pemerintah.

Pemerintah Belanda awal bulan ini menangguhkan misi dagang ke Qatar, dengan alasan kekhawatiran atas isu pekerja migran terkait persiapan Piala Dunia.

Kapten Belanda, Georginio Wijnaldum, mengaku ia dan rekan-rekannya telah membahas soal isu tersebut.

"Ini jelas topik besar, tetapi kami semua percaya harus tetap berangkat ke sana jika lolos. Di sana kami bisa memberi dampak lebih besar untuk perubahan yang dituju," ujarnya.(Antara/jpnn)

Tim nasional Belanda sangat peduli terhadap isu pelanggaran HAM pekerja migran di Qatar, namun menolak untuk memboikot putaran final Piala Dunia 2022.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News