Tolak Kebangkitan Dinasti Cendana dari Orde Baru

Tolak Kebangkitan Dinasti Cendana dari Orde Baru
Aktivis 98 menolak hoaks dan kebangkitan orde baru. Foto: Ist

jpnn.com, TANGERANG - Aktivis 98 alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang tergabung dalam Alumni UIN Bersatu mendeklarasikan penolakan atas maraknya hoaks dan kebangkitan rezim Orde Baru.

Deklarasi berlangsung di Fifo Resto Situ Gintung, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Turut hadir dalam deklarasi itu sejumlah tokoh nasional yang merupakan alumni UIN Jakarta.

Di antaranya Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti, dosen politik UIN Jakarta Ali Munhanif, pengamat politik Adi Prayitno, mantan Komisioner Komnas Perempuan Neng Dara Affiah, eks aktivis 98 Ridwan, beserta sejumlah tokoh muda.

Ada tiga isu utama yang menjadi tagline deklarasi, yakni Menolak Hoaks, Menolak Politisasi Agama, serta Menolak Dinasti Cendana.

Acara itu dikemas dalam stand up politik, di mana beberapa tokoh satu per satu memaparkan bahaya ketiga isu tersebut dalam proses demokrasi di Indonesia.

Salah satu deklarator Alumni UIN Bersatu, Ridwan Darmawan, mengatakan, hoaks telah membuat proses demokrasi berjalan mundur.

Ide, gagasan, dan inovasi yang telah terbangun dihancurkan dengan berita-berita bohong. Bahkan parahnya lagi, hoaks dikerjakan secara sistematis untuk menghancurkan lawan politik.

"Hoaks saat ini tidak berdiri sendiri, ada kekuatan kelompok tertentu yang menggunakannya secara massif, terstruktur untuk menyerang dan menghancurkan popularitas pihak lain. Sebut saja misalnya soal isu PKI, kriminalisasi ulama, antek aseng, dan sebagainya," kata Ridwan yang juga merupakan aktivis 98 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kumpulan aktivis 98 menolak kebangkitan rezim orde baru yang dulunya mengekang demokrasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News