Toleransi Rendah dalam Ruang Digital Picu Hate Speech, Cyberbullying, dan Hoaks
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menyelenggarakan literasi digital sektor pendidikan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 14 Maret itu diikuti lebih dari 650 peserta yang hadir secara langsung.
Baik dalam dari beberapa program studi dalam lingkungan UIN Ar-Raniry yang menjalin kerja sama kegiatan literasi digital, serta sejumlah stakeholder.
Wakil Rektor II UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Khairuddin, M.Ag menyampaikan bahwa digitalisasi telah menjadi kebutuhan bagi semua orang. Kalau tidak mengikutinya, maka akan tertinggal.
"Menghadapi tantangan abad modern, setiap orang kini harus membekali dirinya dengan pengetahuan yang memadai, diiringi dengan kecakapan literasi digital serta penguasaan terhadap TIK,” tutur Prof. Khairuddin dalam paparannya dikutip Kamis (23/3).
Khairuddin menegaskan bahwa literasi digital tersebut berkaitan erat dengan dunia pendidikan.
Begitu pentingnya literasi digital dewasa ini, mengharuskan kecakapan literasi digital ditanamkan kepada masyarakat melalui dunia pendidikan, karena generasi muda merupakan pengguna teknologi digital yang sangat aktif.
"Posisi peserta didik sebagai pengguna teknologi pun memerlukan kecakapan atau keterampilan tersendiri yang ditunjang dengan pondasi literasi yang kokoh agar dapat berkembang sesuai dengan tujuan pembelajaran," terangnya.
Toleransi rendah dalam ruang digital picu hate speech, cyberbullying, dan informasi hoaks
- Cegah Kekerasan Seksual di Ranah Digital
- Pemerintah Siap Blokir Gim yang Mengandung Kekerasan
- UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace
- Transaksi BRIZZI Meningkat 15 Persen selama Ramadan dan Lebaran
- Polisi Diminta Sikat Penyebar Hoaks soal Harga LPG 3 Kg di Kendal
- Strategi Pemasaran Karya di Era Digital yang Inovatif dan Kreatif