Tolong Dibaca! Tertulari Virus Corona Bukan Aib!

Tolong Dibaca! Tertulari Virus Corona Bukan Aib!
Ruang isolasi untuk merawat pasien suspect virus corona. Foto: ANTARA/Akhmad Nzaruddin Lathif

jpnn.com - Virus corona masih menjadi isu kesehatan yang hangat sampai saat ini. Sayangnya, virus yang juga disebut COVID-19 ini, memunculkan beberapa stigma di masyarakat yang justru menyedihkan.

Beberapa orang menganggap bahwa menjadi pasien positif coronavirus adalah sebuah aib yang menjijikan bagi si penderita, bahkan termasuk keluarganya. Anda harus tahu, terinfeksi virus corona bukan berarti aib, lho!

Banyak Pasien Positif Corona dan Keluarga Menutup-Nutupi

Semakin hari, penambahan kasus positif corona semakin membuat banyak orang takut dengan penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok ini.

Sayangnya, sekarang muncul stigma akibat ketakutan berlebih terhadap penyakit ini. Bahkan, stigma bisa muncul pada orang yang baru menunjukkan gejala ringan, seperti batuk atau bersin saja.

Akhirnya, banyak pasien yang sebenarnya positif virus corona mencoba menutupi agar tidak mendapat stigma. Ini juga dilakukan oleh anggota keluarga yang lain, demi tidak mendapat pandangan buruk dari sekitar.

Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi, seorang psikolog dari KlikDokter, stigma ini muncul karena rasa khawatir berlebih. Jadi bisa disimpulkan bahwa stigma adalah hasil atau produk dari pikiran tidak logis akibat seseorang yang sedang takut.

"Mereka takut dapat stigma sosial dari orang sekitar. Karena misalnya ada orang sekitarnya tahu, tidak usah sampai positif corona, baru gejalanya saja seperti batuk dan pilek, itu sudah bisa bikin orang takut dan tidak mau dekat dengan orang tersebut," ujar Ikhsan.

Beberapa orang menganggap bahwa menjadi pasien positif coronavirus adalah sebuah aib yang menjijikan bagi si penderita, bahkan termasuk keluarganya.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News