'Tolong Dulu Pak… Anak Bapak Ini.. Tolong Dulu… Tak Sanggup Aku Lihatnya'

'Tolong Dulu Pak… Anak Bapak Ini.. Tolong Dulu… Tak Sanggup Aku Lihatnya'
Ilustrasi

Saat itu, jelasnya, suasana di sekitar tempatnya memang diketahui sepi, apalagi tempat usahanya yang menjual bahan-bahan material bangunan itu sudah tutup sejak pukul 17.30 WIB.

"Situasinya kan memang pas waktu berbuka, jadi kebanyakan warga masing-masing masih berada di dalam rumah. Memang ada yang jual nasi goreng di dekat sini, tapi mereka pun tidak mengetahui ada orang yang masuk maupun keluar rumah," ucapnya dan masih merasa bingung dengan kejadian tersebut.

Pria yang akrab dipanggil Pak Haji ini juga mengaku masih konsen untuk menyelesaikan masalah yang menimpa menantunya tersebut. Apalagi korban harus dioperasi dan kondisinya pun cukup kritis.

"Kalau untuk penyelidikannya biarlah polisi yang bekerja, saya masih fokus ke menantu saya itu. Soalnya harus dioperasi kepalanya untuk mengeluarkan pelurunya. Saya berdoa semoga dia tidak apa-apa dan bisa selamat," harapnya sedih.

Untuk barang-barang yang hilang, bapak mertua korban juga belum mengetahuinya secara pasti. Sebab, Iyan anaknya juga sedang berada di Medan mendampingi istrinya.

"Kalau barang-barang yang hilang ada atau tidak saya juga tidak tahu pasti, karena yang tinggal disini anak saya, istrinya dan satu orang anaknya yang masih berumur 5 tahun. Jadi hanya mereka yang tahu,"  jelasnya. (yza/ray)

SIDIMPUAN - H Ghozali Harahap, bapak mertua korban mengaku menantu beserta anaknya Iyan, suami korban dan keluarganya yang lain sudah membawa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News