TOSS GCB, Solusi Mengatasi Sampah Sungai Ciliwung

TOSS GCB, Solusi Mengatasi Sampah Sungai Ciliwung
Head of Corporate Communication Division PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Stefanus Indrayana memperlihatkan penggunaan sampah olahan berupa pelet/briket sebagai bahan baku synthetic gas (syngas). Foto: dok. pribadi

Menurutnya, pendekatan ini memungkinkan semua pihak bergotong royong sesuai kapasitas dan kompetensinya masing-masing sehingga menghasilkan dampak yang lebih signifikan.

TOSS-GCB ini adalah salah satu inisiatif untuk menjaga kebersihan dan kelestarian Sungai Ciliwung yang memiliki fungsi penting bagi Jakarta. 

“Diharapkan dengan makin banyaknya TOSS di sepanjang Sungai Ciliwung, masyarakat dapat lebih teredukasi untuk menjaga kebersihan sungai. Jika ada sampah yang terkumpul, dapat diolah menjadi hal-hal yang  memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Sekaligus akan mengurangi sampah-sampah tersebut mengalir ke laut,” tuturnya.

TOSS-GCB adalah konsep pengolahan sampah (rumah tangga dan biomassa) berbasis komunitas/masyarakat yang digagas oleh Supriadi Legino dengan menggunakan teknologi peuyeumisasi (Biodrying), hasil karya inovasi Sonny Djatnika Sundadjaja.

Proses TOSS-GCB dimulai dengan memasukkan sampah kedalam box bambu berukuran 2x1,25 x1,25 m3 (setara dengan 1 ton sampah) tanpa perlu pemilahan yang merepotkan.

Sampah dalam bambu tersebut kemudian disiram dengan biokativator yang akan membuat sampah menyusut hingga 50 persen dan mengering dengan tingkat moisture di bawah 20 persen dalam waktu 7 hari. Selanjutnya sampah yang telah melalui proses peuyeumisasi tersebut siap untuk  dijadikan bahan baku energi berupa briket/pelet dengan nilai kalori setara dengan batu bara.(mg7/jpnn)

TOSS GCB adalah konsep pengolahan sampah sungai Ciliwung menjadi sumber energi alternatif,


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News