Tragedi Tabang, Dua Tewas

Jatuhnya Susi Air di Daerah Kaltim

Tragedi Tabang, Dua Tewas
Susi Air PC 6 PK-VVQ jatuh di Tabang. Foto: ist
Terpisah, Kepala Bidang Perhubungan Darat dan Udara pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kubar Didik Subagya, mengatakan, pesawat Susi Air yang mengalami kecelakaan itu beberapa menit sempat mengontak ke Bandara Melalan Sendawar. Setelah itu menghilang dan baru diketahui pada malam hari jika pesawat tersebut mengalami kecelakaan.

"Hasil pengecekan kami, pesawat Susi Air yang mengalami kecelakaan itu bukan yang digunakan untuk angkutan komersial rute Datah Dawai-Melalan, dan Sendawar-Samarinda-Balikpapan, " kata Didik Subagya. Dia memastikan peristiwa ini juga tak mengganggu penerbangan komersial di Kubar.

Terbang dengan berbagai keterbatasan sarana, sudah menjadi lumrah dalam layanan penerbangan perintis di Kaltim. Itulah yang dirasakan Ramly Effendi Siregar, pengamat penerbangan yang juga mantan Direktur Utama PT Dirgantara Air Service (DAS). Menerbangi kawasan pedalaman dan perbatasan Kaltim memang perlu keahlian tersendiri. Apalagi sebagian besar bandara perintis di Kaltim ini dikelilingi pegunungan dan perbukitan. Seperti di Bandara Long Ampung, Malinau; Bandara Datah Dawai, Kubar; atau Bandara Long Bawan di Nunukan.

Karena itu, pilot berpengalaman sekali pun tetap waswas jika ingin lepas landas dan mendarat di bandara perintis. "Melayani penerbangan perintis itu tidak hanya bicara soal bisnis. Lebih dari itu, ada unsur pengabdian melayani masyarakat. Karena itu sebelum terbang, cuaca harus dipastikan clear," kata Ramly.

BALIKPAPAN-Teka teki hilangnya kontak pesawat Susi Air PC 6 PK-VVQ dengan Bandara Melalan, Kutai Barat (Kubar) terjawab.  Kemarin, pesawat yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News