Trance Berdarah

Oleh: Dahlan Iskan

Trance Berdarah
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Tidak ada yang mengira lokasi itu tidak aman. Memang letaknya hanya sekitar 5 km dari perbatasan Israel-Gaza, tetapi selama ini tidak ada masalah keamanan di situ.

Malam itu bertepatan dengan hari Sabat. Hari Sabtu yang bagi orang Yahudi dianggap sebagai hari ibadah. Penggemar psychedelic trance justru mengadakan festival.

Sayang acara kurang lancar. Malam itu ada gangguan di pengeras suara. Festival musik itu pun tidak segera dimulai. Mestinya pukul 00.00 sudah dimulai. Tertunda lebih dua jam.

Menjelang pukul 04.00 barulah suara musik elektronik khas psychedelic trance berbunyi. Pengunjung mulai ramai-ramai menggerakkan badan mengikuti irama musik.

Anda sudah tahu: musik psychedelic trance tanpa penyanyi. Lagunya adalah musik itu sendiri.

Para penggemar umumnya meliukkan seluruh badan dengan mata terpejam.

Mereka menginternalisasi musik ke dalam jiwa. Menyatu. Melupakan apa pun yang ada di dunia.

Dengarkan sendirilah lagu-lagunya. Cobalah menyatukan jiwa dengan lagu itu. Mungkin Anda bisa terhanyut ke mana-mana.

Akan tetapi festival psychedelic trance di Israel ini begitu hebohnya. Berbuntut begitu panjang: sampai Hamas harus diserbu habis-habisan oleh Israel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News