Transaksi Flazz BCA Mencapai Rp 50 Miliar

Transaksi Flazz BCA Mencapai Rp 50 Miliar
Ilustrasi. Foto: Ist

’’Selama ini banyak masalah yang dipicu kurang koordinasi antara pemerintah dan BI,’’ terangnya.

Untuk menambah likuiditas, David menyarankan perbankan memanfaatkan fasilitas lending facility (LF) dari Bank Indonesia.

Apalagi, sejak 22 September lalu, BI menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) 25 bps dari 5,25 persen menjadi 5,00 persen.

Dengan demikian, suku bunga deposit facility (DF) menjadi 4,25 persen dan LF menjadi 5,75 persen.

’’Kalau sewaktu-waktu bunga di PUAB (pasar uang antarbank, Red) tinggi, bisa ke situ (LF) di BI. Hal itu sebenarnya masalah biasa, tapi suka dikaitkan dengan, wah, itu ada masalah likuiditas. Padahal, kalau sewaktu-waktu menggunakan (fasilitas pinjaman BI), itu nggak apa-apa,’’ jelasnya.

Sejauh ini BI sudah melakukan intervensi Rp 75 triliun untuk menambah likuditas di pasar.

Dengan intervensi BI tersebut, David berharap kondisi likuiditas perbankan dapat terjaga dengan aman hingga akhir tahun.

Sementara itu, BCA mencatat pertumbuhan transaksi uang elektronik. Penggunaan kartu Flazz BCA kini mencapai sepuluh juta transaksi per bulan dengan total nilai Rp 50 miliar. Sebanyak 60–70 persen transaksi digunakan untuk transportasi umum, tol, dan parkir.

BANDUNG – Kebijakan amnesti pajak berimbas pada kinerja perbankan yang beraset minim. Perbankan yang termasuk kategori bank umum kegiatan usaha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News