Transformasi Industri 4.0 Kunci Pembangunan Indonesia

Transformasi Industri 4.0 Kunci Pembangunan Indonesia
Ilustrasi pekerja industri. Foto: Rakyat Kalbar/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) R. Janu Suryanto menyatakan, era Revolusi Industri 4.0 tidak hanya tentang internet of things (IoT).

Ada cloud computing, advance robotic, dan lain-lain. Karena itu, sumber daya manusia (SDM) juga harus memadai.

Pada era transformasi ini, pemerintah berusaha keras mempersiapkan SDM yang mumpuni.

“Karena itu, kami sangat mendukung berbagai event yang bertujuan meningkatkan skill dan pengetahuan masyarakat di bidang teknologi,’’ ujar Janu dalam konferensi pers Bosch IoT Hackathon 2019 di Surabaya, Kamis (2/5).

Pemerintah sendiri getol-getolnya mengembangkan IoT. Sebab, pada 2022, Indonesia bakal menjadi ekosistem bisnis IoT bernilai sekitar Rp 444 triliun.

Prediksi itu membuat pemerintah giat mengajak masyarakat beralih ke Industri 4.0 yang berbasis teknologi. Di pihak lain, para pelaku industri gencar merilis produk-produk IoT.

Peluang Indonesia menjadi ekosistem IoT, menurut Janu, sangat besar. Sejauh ini jumlah pengguna internet di tanah air lebih dari 140 juta orang.

Berdasar data Kemenperin, Revolusi Industri 4.0 dan berbagai teknologi pendukungnya bisa berkontribusi sekitar USD 120 miliar (sekitar Rp 1.709 triliun) sampai USD 150 miliar (sekitar Rp 2.137 triliun) untuk PDB nasional.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) R. Janu Suryanto menyatakan, era Revolusi Industri 4.0 tidak hanya tentang internet of things (IoT).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News