Transisi Energi, Industri Melirik Biomassa

Transisi Energi, Industri Melirik Biomassa
Diskusi panel bertajuk 'Powering the Future with Renewable Energy Solutions' pada konferensi perubahan iklim COP28 UNFCCC di Paviliun Indonesia, Dubai, Minggu (3/12). Foto dok. APP

"Teknologi yang menunjang pemakaian energi terbarukan diharapkan bisa maju seperti pembangkit tenaga surya yang berkembang pada akhirnya menjadi biaya yg lebih murah secara operasional," tuturnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia Indroyono Soesilo mengatakan biomassa kayu sangat potensial untuk mendukung program transisi energi nasional. Kita memiliki spesies kayu energi seperti gamal dan kaliandra dengan kadar kalor lebih dari 4.500 untuk substitusi batubara.

Indroyono menjelaskan pengembangan biomassa kayu sebagai sumber energi bisa dilakukan dengan model bisnis multi usaha kehutanan di areal Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH). 

"Konsesi PBPH berbasis multiusaha kehutanan ini  bisa mendukung penyediaan biomassa kayu," ujarnya.

Indroyono menambahkan dalam waktu dekat akan diterbitkan Permen ESDM  yang mengatur pemanfaatan biomass untuk campuran  bahan bakar  pada PLTU.  Melalui Permen ESDM ini, lanjutnya, diharapkan dapat diperoleh harga biomass yang menarik, sehingga dapat mendorong pembangunan hutan tanaman energi sebagai sumber bahan baku biomass yang berkelanjutan.

Ketua Steering Committee Green Economy Kaukus DPR yang juga anggota Dewan Energi Nasional Satya Widya Yudha mengapresiasi langkah industri yang melakukan transisi energi.

 Dia mengingatkan upaya dekarbonisasi dengan transisi energi untuk mencapai net zero emission tidak bisa dilakukan satu pihak sendirian melainkan harus melibatkan semua pihak, termasuk korporasi. (esy/jpnn)

Transisi energj, Industri hilir di Indonesia melirik Biomassa sebagai pengganti batubara 


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News