Tren Surplus Perdagangan Indonesia Diprediksi Akan Berlanjut

Tren Surplus Perdagangan Indonesia Diprediksi Akan Berlanjut
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteru BUMN Erick Thohir. Foto: Kemenko Perekonomian

Sektor Swasta

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan terjaga. Hal itu didasarkan pada gambaran perkembangan ekonomi terakhir terutama di triwulan III dan tantang yang mungkin muncul di triwulan IV.

“Sepertinya mungkin sedikit di bawah target. Tapi kalau 5%, saya masih optimis itu masih bisa dicapai, tapi kalau 5,2 persen itu memang kita harus tumbuh cukup tinggi di triwulan tiga dan empat di tengah situasi ekspor sudah mulai kelihatan menurun, dampak dari eksternal global mulai terasa," katanya.

Eko mengatakan implementasi kebijakan fiskal sebagai shock absorber yang dilakukan pemerintah memang cukup membantu.

Menurut Eko, justru perekonomian Indonesia disokong oleh sektor swasta yang memainkan peran besar baik dalam kondisi saat ini.

"Karena sebetulnya fiskal itu hanya berperan di bawah 10% dari total perekonomian, lebih banyak didorong faktor swasta. Swasta kalau melihat profil sampai hari ini ya lajunya masih positif dan meningkat. Penjualan ritel juga masih tinggi, tren investasi juga positif,” ujar Eko.

Meski demikian, tahun depan kondisi tersebut akan mendapati tantangan cukup berat. Beberapa negara besar yang menjadi mitra dagang utama Indonesia akan menggalami pelambatan ekonomi.

Meski demikian, Eko memprediksi Indonesia masih mampu bertahan dan tidak sampai jatuh ke jurang resesi.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan surplus perdagangan masih akan berlanjut dengan tren yang terus menyusut atau mengecil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News