Tri Dharma

Oleh: Dahlan Iskan

Tri Dharma
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ayah Ongko termasuk orang terkaya di Surabaya. Ia tuan tanah. Hampir separo Kembang Jepun milik ayah Ongko. Raja tanah. Setara dengan Baswedan, kakek Anies Baswedan.

Ongko punya hotel terbaik di Surabaya pada zamannya: Hotel Olympic Keputran. Ia juga punya hotel Niagara di Lawang, Malang, yang unik itu.

Anak-anak Ongko tidak ada yang mau jadi ketua umum Perhimpunan Tempat Ibadat Tri Dharma (PTITD) se-Indonesia. Sekaligus Ketua Umum Majelis Rohaniwan Tri Dharma Se-Indonesia (Martrisia).

Sejak Ongko meninggal sudah ditunjuk pejabat ketua umum: Ko Sik Kian. Rupanya ada yang tidak sepakat. Sekelompok pengurus mengangkat David dari Magelang sebagai ketua umum.

Ko Sik Kian memang aktif di Tri Dharma tapi bukan kelompok  orang kaya. David kaya raya. Punya bisnis karoseri terkenal di Magelang.

Kedua kubu tidak bisa bersatu.

Memang segera ada Muktamar Tri Dharma. Sebentar lagi. Setelah Cap Go Meh. Mungkin tanggal 14 Februari. Bisa saja Muktamar itu jadi jalan penyatuan. Atau justru resmi menjadi dua.

"Kalau saya sudah bulat akan independen saja," ujar Tony, pimpinan Kelenteng Gudo, luar kota Jombang.

MENJELANG Imlek ini seorang pimpinan kelenteng menurunkan papan nama. Lalu menggergajinya. Ia marah, tetapi tidak tahu harus marah kepada siapa..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News